CIMAHI, NyaringIndinesia.com – Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Hella Haerani menangggapi perbedaan harga jual ayam potong yang terjadi disejumlah lapak, terutama di pasar Antrii Baru Cimahi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Perbedaan harga jual ayam potong dikalangan pedagang memicu reaksi keras dari Asosiasi Pedagamg Pasar Tradisional (Appetra). Sehingga mereka berencana mendatangi Wali Kota Cimahi guna beraudensi terkait harga ayam potong.
” Kami tak memiliki kewenangan untuk menetapkan atau mengontrol harga jual ayam potong dilapangan, namun kami hanya bisa memantau. Masalah naik turun harga juga kami tak bisa larang.” ujar Hella saat dihubungi lewat telfon. Jum’at (01/08/25).
Menurutnya, Fluktuasi harga merupakan bagian dari strategi dagang para pelaku usaha,. Ia menilai hal itu juga sebagai cara pedagang menarik minat pembeli, terutama bagi lapak pedagang baru.
” Kehadiran lapak baru yang menjual ayam dengan harga lebih murah sekitar Rp26 ribu per kilogram dibanding Rp30 ribu di pasar tradisional merupakan bagian dari promosi mereka.”
Disana ada lapak, yang baru buka selama lima hari. pihaknya tak bisa melarang mereka berjualan. Kondisi sepertibitu kerap terjadi di ritel modern.Dimana mereka menawarkan berbagai promo untuk menarik pembeli.
” Dalam hal ini , saya tak membela siapa pun, namun ini soal strategi menarik pembeli. Tradisi masyarakat kita kan, tertarik harga murah, banyak, barang kualitas bagus.” tambahnya.
Sebagai solusi, Hella menyarankan untuk bermusyawarah antar pedagang, komunikasikan dengan baik, mencari titik temu serta menyamakan persepsi.
” Permasalahan seperti ini, bukan hanya terjadi pada pedagang ayam potong saja namun kerap terjadi pada komoditi lain.” tegasnya.
Lebih lanjut. ia menilai masalah yang terjadi saat ini sebenaranya hanya komunikasi yang kurang terjalin. Bukan soal campur tangan pemerintah dalam menentukan harga.
” Harga ayam dari peternak saat ini, berada berkisar Rp19.000 hingga Rp20.000 per kilogram, jadi meski dijual Rp26.000 hingga Rp30.000, pedagang masih dapat untung.” tutupnya. (Bzo)