JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Produksi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di seluruh dunia diperkirakan mencapai puncak tertingginya pada tahun 2025, mengatasi pencapaian sebelumnya pada 2021.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!International Energy Agency (IEA) merilis informasi terbaru dalam publikasinya yang menunjukkan bahwa produksi listrik dari PLTN di seluruh dunia diperkirakan mencapai 2.915 terawatt jam (TWh) pada 2025, meningkat dari 2.809 TWh pada 2021.
Peningkatan produksi ini disertai dengan selesainya pemeliharaan PLTN di Perancis, pengoperasian kembali PLTN di Jepang, dan dimulainya operasi komersial di beberapa wilayah, termasuk China, India, Korea, dan Eropa.
Menurut IEA, kapasitas terpasang PLTN diperkirakan tumbuh rata-rata 3 persen per tahun hingga tahun 2026. Hingga tahun 2023, sudah ada 370 gigawatt (GW) kapasitas terpasang PLTN yang beroperasi di seluruh dunia. Diprediksi, akan ada tambahan kapasitas PLTN baru sekitar 29 GW antara 2024 hingga 2026.
Banyak negara, termasuk lebih dari 20 negara yang menandatangani deklarasi di COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab, memandang tenaga nuklir sebagai bagian integral dari strategi mereka untuk menjaga keamanan energi dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Asosiasi Nuklir Dunia mencatat bahwa pada November 2023, sedang dalam pembangunan sekitar 68 GW PLTN, dengan tambahan 109 GW yang direncanakan dan 353 GW yang diusulkan.
Pertumbuhan kapasitas PLTN paling signifikan terjadi di Asia, yang diperkirakan mencapai 30 persen dari total kapasitas PLTN di seluruh dunia pada 2026.
Lebih dari setengah dari reaktor PLTN yang sedang dibangun diperkirakan akan selesai pada 2026, dengan China dan India memiliki kontribusi terbesar dalam penambahan kapasitas PLTN.
China sendiri telah mencatat pertumbuhan yang signifikan dalam sektor tenaga nuklir dengan penambahan kapasitas sekitar 37 GW selama 10 tahun terakhir.
Kendati demikian, pertumbuhan tenaga nuklir ini juga menimbulkan berbagai pertanyaan terkait dengan keamanan dan dampak lingkungan.
Meskipun begitu, tren perkembangan ini menandakan peran yang semakin penting dari PLTN dalam matriks energi global.