CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Menguatkan karakter dan perilaku mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) melalui Pembinaan Agama dan Karakter (PPAK) adalah program penguatan pondasi untuk setiap mahasiswa.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pembinaan yang berlangsung secara hybrid (online dan offline) di Aula Gedung Jenderal TNI Mulyono FISIP Universitas Jenderal Achmad Yani, yang di buka pada Senin (14/03/22) dihadiri Rektor, Wakil Rektor, Dekan, wakil Dekan serta perwakilan para mahasiswa baru dari berbagai fakultas.
Dalam sambutannya, Rektor Unjani Hikmahanto Juwana mengatakan, PPAK merupakan program yang sangat positif untuk para mahasiswa. Pasalnya, agama merupakan pemandu manusia dalam berperilaku. Menurutnya, PPAK merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan Unjani.
” ”Kegiatan ini merupakan bentuk meneladani perilaku dalam TNI yaitu selalu berdoa dalam segala kondisi,” katanya, melalui siaran tertulisnya, Senin (21/3).
BACA JUGA: Peringatan Hari Bahasa Ibu internasional, Kadisdik: Kita Harus Bangga Menggunakan Bahasa Sunda
Pada hari pertama setelah pembukaan atau pada Selasa (16/3) kegiatan dilakukan pada mahasiswa baru beragam Islam yang digelar secara online. Dalam kegiatan hadir sebagai pemateri Dr. H. Tata Sukayat, M.Ag. dengan materi “Pentingnya Membangun Sifat Akhlakul Karimah Pada Diri Seorang Muslim”.
Dia menuturkan, pentingnya nilai karakter pada generasi muda yang dilandasi oleh agama dan budaya. Dimana agama memiliki tiga relasi positif yakni, relasi manusia kepada tuhan (Habluminallah), relasi manusia kepada manusia (Habluminannas) dan relasi manusia dengan alam (Habluminal’alam).
”Apabila sudah bisa membangun ketiga relasi tersebut, maka disebut dengan manusia yang berakhlak dan berkarakter,” terangnya.
Dia berharap kegiatan PPAK ini bisa menjadi motivasi untuk bisa memahami nilai filsafat dan budaya kemudian mengamalkannya.
Dihari selanjutnya, kegiatan pun diberikan kepada para mahasiswa beragama Katolik dengan pemateri Pastor Yulianus Yaya Rusyadi, OSC dari Paroki St. Ignatius, Keuskupan Bandung (Cimahi. Jawa Barat).
Dalam materinya, Romo Yaya (Panggilan untuk Pastor Yulianus Yaya Rusyadi) menyampaikan mengenai liturgi yang mengakar, mekar dan berbuah.
”Makna dari liturgi yaitu ibadat peyembahan yang dilakukan oleh Tubuh Mistik Kristus secara keseluruhan, yaitu kepala (Yesus Kristus) dan anggota-anggotanya (umatnya). Lalu untuk membuat liturgi tersebut mengakar dapat diawali dengan memahami yang dirayakan yaitu misteri Paskah Kristus, dilanjutkan dengan memahami dan menghayati liturgi, dan dimekarkan dengan dibawa dalam kehidupan sehari-hari. Adapun penyampaian mengenai penerapan makna Ekaristi sebagai sakramen dalam kehidupan sehari-hari,” bebernya.
Pada hari yang sama juga dilakukan kegiatan PPAK terhadap mahasiswa beragama Kristen Protestan dengan sesi materi yang bertema “Kekuatan dan Kuasa Tuhan” disampaikan oleh, Pdt. Dr. Sahala M. Solin.
Dia mengatakan, menjadi kuat bukan suatu anjuran, akan tetapi perintah Tuhan. Terdapat tiga hal penting agar memiliki kekuatan diatas kekuatan kuasanya. Pertama, posisi untuk mendapat kekuatan dari Tuhan sebagai anak Tuhan yang sudah lahir baru, yang kedua, untuk orang-orang yang percaya dengan Tuhan akan diberikan kuasa dan kekuatan dari Tuhan dan yang ketiga, kekuatan secara rohani sangat penting untuk menjadi dasar.
Dilanjtutkan pemateri kedua, Pdt. Lasmawati Situmorang, M.Pd.K, beliau menyampaikan bagaimana cara mempercayai Tuhan, menghargai setiap kesempatan dan menjadi berkat serta menginformasikan bahwa, “Kekuatan/kuasa yang kita miliki ada pada saat kita menerima Tuhan Yesus itulah Roh Kudus yang memerintah dan menguatkan hidup kita setiap saat.”
Kegiatan pun ditutup pada Kamis (17/3) di Ruang Rapat Gedung Rektorat Universitas Jenderal A. Yani secara online.
Penutupan dihadiri Wakil Rektor 3, dr. Dewi Ratih Handayani, M.Kes. Dia berpesan jika mahasiswa TA 2021/2022 pasti sudah memiliki perubahan.
”Angkatan kalian mengikuti kegiatan LDKK dan PPAK, walaupun dalam waktu yang singkat, akan membawa perubahan kepada diri mahasiswa.”
Pada kesempatan itu juga hadir narasumber dr. Yusuf Nugraha dengan tema “Membangun mahasiswa yang bekarakter Smart Military University”.
Kegiatan diakhiri dengan menampilkan video persembahan dari mahasiswa angkatan 2021 dan sesi foto bersama.(rls)