Proses Pemadaman Kebakaran di TPA Sarimukti Jawa Barat Sudah 90 Persen Terselesaikan

Kebakaran
Kondisi TPA Sarimukti

BANDUNG, Nyaringindonesia.comĀ  – Plh Sekretaris Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, mengumumkan bahwa proses pemadaman kebakaran yang melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti telah mencapai tingkat keberhasilan sebesar 90 persen. Menurutnya, hanya tersisa beberapa titik api yang masih belum berhasil dipadamkan, dan diharapkan TPA Sarimukti dapat sepenuhnya terkendali dalam waktu yang tidak lama lagi.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Setiawan Wangsaatmaja menyatakan, “Sarimukti kalau kita lihat sekarang kebakaran di sana lebih dari 90 persen sudah padam. Tinggal sisa-sisa beberapa titik, dan saat ini kita dapat bantuan dari BNPB, teman-teman BPBD, dan Satgas di lapangan.”

Meskipun begitu, Setiawan juga menyebutkan bahwa Sarimukti telah dapat membuka beberapa zona untuk menerima kiriman sampah yang tertunda selama kebakaran terjadi. Namun, kapasitas penampungan Sarimukti mengalami penurunan menjadi hanya 50 persen dari kapasitas normal.

Oleh karena itu, pemerintah kabupaten/kota di wilayah Bandung Raya diminta untuk mengurangi pengiriman sampah sebanyak 50 persen. Sementara itu, 50 persen sisanya harus mulai diolah melalui program pemilahan sampah dari sumbernya.

Setiawan menegaskan, “Pemerintah kabupaten/kota harus menahan atau mengurangi sampah yang akan dibawa ke Sarimukti sebanyak 50 persennya. Yang 50 persen sisanya tersebut harus mulai program pengurangan dari sumber.”

Dalam konteks ini, Setiawan juga mengajak masyarakat untuk tidak membakar sampah karena tindakan tersebut dapat menimbulkan masalah baru, terutama terkait polusi udara. Solusi yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini adalah melalui program pemilahan sampah menuju konsep zero waste. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerja sama semua pihak, terutama peran aktif masyarakat.

Setiawan menekankan, “Enggak boleh (membakar sampah). Karena kalau (sampah) dibakar itu menimbulkan masalah baru lagi, yaitu pencemaran udara. Bagi (sampah) yang numpuk saat ini, memang masih bisa ditampung di Sarimukti. Tapi (sampah) yang baru harus dipilah dari sumber penghasil sampah, (seperti) rumah tangga. Kalau tidak begitu, kita tidak akan pernah selesai.”

Berita Utama