CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi kembali mengingatkan seluruh wilayah untuk serius menjalankan komitmen penanganan sampah sesuai yang tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota Cimahi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dalam SK tersebut, setiap wilayah diminta menyelesaikan persoalan sampah dengan target pengelolaan minimal 60 persen dari total timbunan sampah.
Kepala DLH Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, mengumpulkan seluruh camat dan lurah yang baru dilantik, menyusul insiden ledakan saat pembakaran sampah yang menimpa dua warga Kelurahan Cigugur Tengah pada Sabtu (2/8/25).
Keduanya mengalami luka bakar serius dan kini dirawat intensif di RS Mitat Anugerah Lestari.
Diduga, insiden terjadi karena adanya botol parfum yang ikut terbakar di antara tumpukan sampah, sehingga menyebabkan ledakan.
āKita tidak ingin kejadian serupa terulang. Ini jadi peringatan penting bagi semua pihak,ā ujar Chanifah saat diwawancarai media, Rabu (06/08/25).
Chanifah menegaskan pentingnya gerakan memilah sampah di setiap kelurahan. DLH juga berencana mengeluarkan āraporā pilah sampah untuk setiap wilayah, serta memperketat pengawasan terhadap aktivitas pembakaran dan pembuangan sampah liar. Ia sendiri akan turun langsung ke lapangan untuk memantau pelaksanaannya.
āKami akan sampaikan rencana aksi dalam rapat. DLH dan pihak kecamatan serta kelurahan akan terus berbagi peran, mulai dari pengawasan di wilayah hingga pengolahan dari TPS ke TPA,ā tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penaatan Hukum Lingkungan DLH Cimahi, Ario Wibisono, menyebut insiden di Cigugur sebenarnya bisa dicegah. Saat mengecek lokasi, ia menemukan masih banyak warga yang membakar sampah usai menyapu halaman.
āIni menandakan edukasi tentang pelarangan membakar sampah belum sepenuhnya dipahami. Kita harus terus sosialisasi lagi,ā kata Ario.
Ia menyayangkan masih adanya pembakaran sampah yang dilakukan bahkan setelah insiden terjadi. Menurutnya, masyarakat belum menyadari risiko besar di balik kebiasaan tersebut.
āIni menjadi pekerjaan rumah bersama untuk terus mengedukasi masyarakat soal bahaya membakar sampah,ā pungkasnya.(Bzo)