Simulasi Vertical Rescue, Damkar Cimahi Gegerkan Pasar Kaget

Damkar Cimahi
Petugas Damkar Kota Cimahi saat lakukan simulasi penanggulangan bencana kebakaran

Cimahi, NyaringIndonesia.com – Suasana pasar kaget di kawasan Jembatan Pemkot Cimahi, Jalan Raden Demang Hardjakusumah, mendadak riuh pada Minggu (24/8/2025) pagi. Sejumlah armada pemadam kebakaran (Damkar) Kota Cimahi tiba-tiba datang dan menarik perhatian warga yang tengah berolahraga maupun berbelanja.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Banyak pengunjung sempat mengira terjadi kebakaran. Namun, kedatangan personel damkar tersebut ternyata untuk melaksanakan simulasi penyelamatan dengan teknik *vertical rescue.

Dalam skenario simulasi, dua petugas dikisahkan terjebak saat melakukan pemeliharaan jembatan. Keduanya tergantung dengan tali pada ketinggian lebih dari 10 meter di atas aliran Sungai Cimahi.

Tim damkar yang berangkat dari Mako Baros langsung melakukan evakuasi, dengan satu korban diselamatkan ke arah atas jembatan dan satu lainnya diturunkan ke bawah. Keduanya kemudian dibawa PMI ke RSUD Cibabat untuk pemeriksaan.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kota Cimahi, Ahmad Suparlan, menjelaskan simulasi tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas personel menghadapi potensi bencana.

“Ini bentuk kesiapan kami dalam operasi penyelamatan masyarakat. Apalagi, akhir-akhir ini aktivitas Sesar Lembang meningkat dengan sejumlah gempa yang juga terasa di Cimahi,” ujar Ahmad.

Menurutnya, Damkar Cimahi telah menyiapkan dua agenda simulasi lanjutan, yakni penyelamatan korban di gedung tinggi yang akan dilaksanakan di Cimahi Mal, serta penanganan kebakaran di kompleks Pemasyarakatan Militer (Masmil) Poncol.

Selain melibatkan personel inti, kegiatan ini juga menggandeng Relawan Damkar (Redkar) dari tiap kelurahan. Mereka berperan dalam sosialisasi pencegahan kebakaran dan penyebaran informasi di lingkungan masing-masing.

“Jika pergerakan Sesar Lembang berlangsung masif, dampaknya bisa sangat besar. Karena itu, masyarakat harus teredukasi bagaimana menyelamatkan diri, keluarga, maupun warga sekitar, agar potensi kerugian materi dan korban jiwa bisa diminimalisir,” tandas Ahmad.

Berita Utama