Sindikat Kejahatan Jepang Gunakan Kartu Pokemon untuk Pencucian Uang

Kartu Pokemon menjadi viral setelah digunakan untuk cuci uang oleh kejahatan di Jepang
Kartu Pokemon menjadi viral setelah digunakan untuk cuci uang oleh kejahatan di Jepang

Tokyo, NyaringIndonesia.com – Kartu koleksi dari “Permainan Kartu Perdagangan Pokemon” dilaporkan telah menjadi alat yang dimanfaatkan oleh sindikat kejahatan Jepang untuk aktivitas pencucian uang.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Dilansir dari Shunkan Gendai Online melalui Automaton, seorang mantan kepala sindikat kejahatan mengungkapkan bagaimana kartu Pokemon bernilai tinggi digunakan untuk memindahkan uang hasil kejahatan ke luar negeri.

Kartu Pokemon, yang kecil dan ringan seperti kartu remi, memiliki nilai ekonomi yang tinggi di pasar koleksi internasional. Karakteristik ini membuatnya ideal untuk dibeli, diangkut, dan dijual kembali di luar negeri dengan mudah.

Sindikat kejahatan tersebut fokus memburu kartu-kartu dengan nilai jual tinggi, terutama kartu edisi khusus yang mengilap atau dilapisi logam.

Untuk memastikan mereka mendapatkan kartu bernilai tinggi, sindikat menggunakan alat canggih seperti:

1. Detektor logam, yang mampu mendeteksi lapisan logam pada kemasan kartu.

2. Timbangan sensitif, yang bisa mendeteksi perbedaan berat kecil antara kartu biasa dan kartu premium.

Dengan cara ini, sindikat membeli kemasan dalam jumlah besar menggunakan uang ilegal. Mereka kemudian membuka kemasan, mengekstraksi kartu yang berharga, dan menjual sisanya dengan harga nominal.

Pasar kartu Pokemon telah menjadi fenomena global, dengan harga kartu edisi langka yang mencapai ratusan juta rupiah atau lebih di pelelangan internasional.

Nilai ekonominya yang luar biasa membuat kartu ini menarik tidak hanya bagi kolektor, tetapi juga bagi kelompok kriminal yang ingin memanfaatkan pasar ini sebagai saluran pencucian uang.

Praktik ini menjadi tantangan serius bagi penegak hukum di Jepang dan negara lain. Meski sindikat kriminal terus mencari celah, para ahli mengingatkan pentingnya regulasi yang lebih ketat di pasar koleksi, termasuk pelacakan transaksi bernilai besar dalam perdagangan kartu.

Kisah ini mengungkap sisi gelap dari hobi yang selama ini identik dengan kenangan masa kecil. Di tengah popularitasnya yang terus melambung, permainan kartu Pokemon kini harus menghadapi ancaman eksploitasi oleh kejahatan terorganisasi.

==================

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama