Namun, di balik kecelakaan maut tersebut, terdapat kisah keajaiban kelangsungan hidup Pak Heri, seorang sopir bus Primajasa yang menjadi salah satu korban selamat dari insiden tragis tersebut.
Pak Heri, seorang pria agak sepuh, terlihat keluar dari ambulans dengan ekspresi penuh keterkejutan.
Saat jendela ambulans terbuka, beliau memanggil seseorang di tengah kerumunan, memberikan selembar kertas dengan nomor telepon tertera.
“Tolong Bapa isiin data ke nomor ini sekarang,” ujarnya lirih dengan muka memelas.
Ternyata, nomor telepon itu adalah milik Pak Heri sendiri. Dalam kondisi genting pasca-kecelakaan, Pak Heri dengan sigap menghubungi keluarganya.
“De, hampura Bapa ditahan di Polres Karawang. Kasih tau Mamah,” ujarnya dengan suara bergetar.
Insiden ini terjadi saat Pak Heri mengemudikan bus Primajasa dari Bandung menuju Jakarta dengan hanya tujuh penumpang di dalamnya.
Saat melintas di Tol Cikampek Km 58, sebuah minibus tiba-tiba melaju oleng dari arah berlawanan dan menabrak bus yang dikemudikan oleh Pak Heri.
Tabrakan tersebut mengakibatkan minibus terlempar ke bahu jalan dan berujung bertabrakan dengan mobil lain, menyebabkan dua mobil terbakar dan menyisakan duka yang mendalam dengan sedikitnya 12 korban jiwa.
Dari keterangan Pak Heri dan rekaman video saat kecelakaan terjadi, terungkap bahwa beliau berada di jalur yang benar saat insiden tragis itu terjadi.
Saat ini, kita mendoakan semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan semoga Pak Heri segera pulang ke rumah untuk merayakan Lebaran bersama keluarga tercinta.
