CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Pemerintah Kota Cimahi terus berupaya menurunkan angka pengangguran yang saat ini mencapai sekitar 9 persen dari total penduduk.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menggencarkan pelatihan bagi masyarakat agar memiliki keterampilan dan siap diserap oleh dunia kerja.
Melalui kerja sama dengan berbagai Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di wilayahnya, Pemkot Cimahi mendorong lahirnya tenaga kerja yang kompeten. LPK Dress Making menjadi salah satu mitra yang konsisten berkontribusi dalam program pelatihan yang digagas Dinas Tenaga Kerja (Disnaker).
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan 10.000 warga bisa menjadi tenaga siap kerja dalam satu tahun ke depan. Menurutnya, peningkatan keterampilan masyarakat menjadi kunci agar tidak tertinggal dari kebutuhan industri.
“Perusahaan-perusahaan yang ada di Cimahi membutuhkan tenaga kerja terampil. Kami ingin warga Cimahi bisa mengisi kebutuhan itu, bukan justru tersingkir,” ucap Ngatiyana.
Pemkot juga tidak berjalan sendiri. Beberapa perusahaan seperti PT Sansan Soadratex, PT Bima Sarana Garment, dan PT Mitra Fashion Garment telah menjalin kerja sama untuk menyerap peserta pelatihan.
Sebanyak 83 lulusan pelatihan telah dipersiapkan untuk langsung disalurkan ke perusahaan mitra. Ini menjadi langkah konkret Pemkot Cimahi dalam menghubungkan pelatihan dengan lapangan kerja.
Ngatiyana juga menekankan pentingnya keberpihakan perusahaan terhadap tenaga kerja lokal. Ia berharap perusahaan yang beroperasi di Cimahi dapat memberi prioritas kepada warga setempat sebelum merekrut dari luar daerah.
“Kalau usahanya di Cimahi, ya seharusnya utamakan warga Cimahi dulu. Masih banyak yang butuh pekerjaan, dan kami sudah siapkan mereka lewat pelatihan,” tegasnya.
Ke depan, Pemkot Cimahi berharap program pelatihan ini terus diperluas dan menjadi bagian dari solusi berkelanjutan untuk menekan pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Selama masih ada warga yang belum bekerja, tugas kami belum selesai. Kami ingin pastikan pelatihan ini terus berjalan dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tutup Ngatiyana. (Bzo)