BANDUNG, Nyaringindonesia.com – Lima pelajar lulusan SMA/SMK Indonesia akan memulai perjalanan akademik mereka di Shandong Water Conservancy Vocational College (SDWCVC), Rizhao, China, sebagai bagian dari program Beasiswa Berpijar yang diselenggarakan oleh PT Telkom Indonesia (Telkom) dan Yayasan Bina Anak Indonesia Kompeten (BAIK).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Mereka akan fokus dalam mempelajari berbagai aspek e-commerce di salah satu negara yang dikenal sebagai pusat e-commerce dunia.
Sri Safitri, Head of Education Ecosystem Telkom, menjelaskan bahwa peserta program ini telah melewati serangkaian seleksi ketat melalui platform Pijar sebelum berangkat ke China.
Para pelajar juga telah mempersiapkan diri melalui berbagai pelatihan dan bootcamp di platform Pijar sebagai bagian dari persiapan mereka sebelum keberangkatan.
“Inisiatif ini bertujuan untuk menyiapkan peserta menjadi pelopor pertumbuhan ekonomi digital Indonesia 2025 setelah mereka kembali ke tanah air.
Kami berharap melalui pengalaman belajar di China, mereka dapat membawa pemahaman mendalam dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan ekonomi digital yang semakin berkembang di Indonesia,” jelas Sri dalam rilis yang diterima Kompas.com.
Program ini juga mendapatkan apresiasi dari Sodiko Hidayad, seorang pelaku EduTech di Indonesia, yang melihat kolaborasi ini sebagai langkah positif dalam mendukung pendidikan dan teknologi di era transformasi digital.
Para pelajar penerima beasiswa juga mengungkapkan antusiasme mereka terhadap kesempatan ini, dengan Della, salah satu penerima beasiswa, menyatakan program ini sebagai penerang dalam menghadapi tantangan akademik di China.
Tribe Leader Education Telkom, Djufri Ardian, menekankan pentingnya perkembangan soft skill dan hard skill para pelajar ini sebagai modal penting bagi mereka dalam menciptakan peluang kerja baru dan menekan angka pengangguran di Indonesia.
Program ini diharapkan tidak hanya mengurangi angka pengangguran, tetapi juga mendorong kreativitas individu untuk memajukan bangsa melalui pemahaman multinasional yang mendalam dan solusi inovatif.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi, dan program ini diharapkan dapat menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.