Terobosan Pussenarmed harus di Adopsi Satuan TNI AD Lainnya

erobosan Pussenarmed harus di Adopsi Satuan TNI AD Lainnya
Danpussenarmed Totok Imam Santoso saat mendampingi Ketua Komisi l DPR-RI Meutya Viada Hafid saat meninjau peralatan yang dimiliki Pussenarmed

CIMAHI, NyaringIndonesia.comPusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussenarmed) yang salah satu peranannya menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tentunya harus didukung dengan persenjataan yang mutakhir sesuai tuntutan zaman pada saat ini.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Menyadari hal tersebut, Pussenarmed  TNI AD terus melakukan pembenahan melalui berbagai hal, seperti salah satunya membuat terobosan dengan menciptakan Weapon Locatimg Radar (WLR) yang bekerjasama dengan PT Eletroteknika Utama ITB (PT EU ITB), untuk melengkapi kesisteman alutsista Artileri Medan TNI AD.

Kinerja positif yang dilakukan Pussenarmed selama ini, terkuak saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, di Mapussenarmed, Jalan Baros Kota Cimahi, pada Jum’at (01/04/2022).

Menurut informasi yang disampaikan,  WLR diklaim mampu mendeteksi lokasi senjata artileri musuh dengan jarak 20 km. Kedepan, harapkan WLR ini akan terkoneksi dengan semua alutsista armed dan alutsista matra darat, laut dan matra udara untuk memberikan kontribusi yang baik dengan lompatan teknologi dalam modernisasi alutsista.

BACA JUGA: Menyempurnakan Konsep, Danpussenarmed Undang Para Senior Armed

Danpussenarmed Mayjen TNI Totok Imam Santoso mengatakan kehadiran Komisi I ke Pussenarmed merupakan sejarah, karena baru kali ini Pussenarmed mendapatkan kunjungan dari Komisi I DPR RI.

IMG 20220401 191429
Salah satu anggota Komisi l DPR-RI Nurul Arifin saat akan melihat persenjataan yang dimiliki Pussenarmed.

“Kami merasa bangga dan terhormat karena ditengah kesubukannya beliau-beliau menyempatkan diri untuk hadir di Pussenarmed,” tuturnya.

Pihaknya berharap kunjungan DPR-RI yang sudah mengetahui kendala yang dialami selama ini karena sudah melihat langsung, bisa membantu TNI AD khususnya Pussenarmed dalam pembenahan kedepan.

Sementara, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid menjelaskan  kunjungan Kerja Spesifik  Komisi I DPR RI ke Mapussenarmed ini dilakukan untuk melihat secara langsung kondisi alutisista yang dimiliki Pussenarmed. Dari kunjungan kerja ini pihaknya melihat jika usia alutisita yang ada di lingkungan Armed  rata-rata sudah tua.

BACA JUGA: Ungkap Sabu 1,196 Ton, Kapolri: Jaga Program Pemerintah Wujudkan SDM Unggul

“Kondisi alutisista yang dimilki Pussenarmed ini rata-rata sudah lebih tua dari anggota DPR RI, “ jelasnya, usai melakukan dialog dengan jajaran Pussenarmed.

Dikatakannya, setelah melihat kondisi alutisista yang ada, DPR RI akan menyampaikan hal ini kepada Kementerian Pertahanan (Kemenhan)  sebagai mitra kerja dari Komisi I saat rapat-rapat kerja, sehingga ada pembaruan alutisita yang dibutuhkan Armed.

“Kondisi ini akan kami sampaikan ke Kemenhan saat rapat kerja dengan Komisi I DPR RI,” katanya.

Selain itu, kata dia, Komisi I juga melihat alutisita Weapon Locating Radar (WLR) yang merupakan terobosan dari Pussenarmed dengan menggandeng perguruan tinggi yakni Institut Teknpologi Bandung (ITB) menjadi hal yang sangat positif apalagi harganya tidak terlalu mahal dibandingkan buatan luar negeri.

“Ini sudah sejalan dengan apa yang disampaikan presiden beberapa waktu lalu di Bali, jika kita harus mengutamakan produk dalam negeri. Jadi jika ada terobosan yang bagus seperti dilakukan oleh Mayjen Totok bersama tim di Pussenarmed harus segera diadopsi oleh TNI Angkatan Darat,” bebernya.

Berita Utama