Menurutnya, pertemuan tersebut adalah hal yang wajar karena keduanya memiliki kedekatan yang kuat.
“Hal itu adalah bagian dari keakraban mereka. Setiap hari mereka berbagi curahan hati dan obrolan seperti teman terbaik,” kata Habiburokhman kepada wartawan di Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2024).
Habiburokhman menyatakan bahwa Prabowo telah banyak belajar dari Jokowi, terutama dalam hal kepemimpinan dan cara efektif memimpin negara.
“Pak Prabowo telah mempelajari banyak hal dari Pak Jokowi, terutama tentang kepemimpinan efektif dan bagaimana mengadakan rapat yang efisien dengan para pemimpin. Pak Jokowi adalah orang yang peduli,” ungkapnya.
Menurut Habiburokhman, dalam situasi peralihan pemerintahan saat ini, meskipun masih ada proses di Mahkamah Konstitusi, peluang Prabowo untuk memimpin Indonesia sudah mencapai 50%.
“Karena itu, pada saat transisi seperti sekarang, setelah keputusan MK, kita harus bertindak cepat dan tidak membuang-buang waktu,” tambahnya.
Habiburokhman juga menyebut bahwa Prabowo telah belajar tentang rekonsiliasi, dan cara Jokowi dalam merangkul semua pihak adalah sesuatu yang patut dicontoh.
“Pak Prabowo juga telah menyatakan di berbagai kesempatan bahwa salah satu alasan keberhasilan rekonsiliasi pada 2019 adalah karena sikap Pak Jokowi yang mau merangkul semua pihak, termasuk yang kalah,” katanya.
Sebelumnya, pada hari kedua Lebaran 2024, Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, bersama anaknya, Didit Hediprasetyo, mengunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan. Keduanya disambut oleh Presiden Jokowi dan kemudian bersama-sama masuk ke dalam istana.
Selama pertemuan tersebut, Prabowo, Jokowi, dan Iriana Jokowi terlihat sedang berbincang, sementara Didit dan Kaesang Pangarep, bersama dengan istri Kaesang, Erina Gudono, berswafoto. Mereka juga berbagi sarapan bersama, meskipun konten percakapan antara Prabowo dan Jokowi tidak diungkapkan secara jelas.
