Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi dalam PPDB Dihapus

"Saya sampaikan secara tegas ke pak menteri pendidikan 'pak ini zonasi harus dihilangkan," kata Gibran saat berpidato dalam acara Pembukaan Tanwir I Pemuda Muhammadiyah di Hotel Aryaduta Jakarta, Jumat (21/11).
"Saya sampaikan secara tegas ke pak menteri pendidikan 'pak ini zonasi harus dihilangkan," kata Gibran saat berpidato dalam acara Pembukaan Tanwir I Pemuda Muhammadiyah di Hotel Aryaduta Jakarta, Jumat (21/11).

Jakarta, NyaringIndonesia.com – Pemberlakuan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Indonesia diperkirakan akan segera berakhir.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengusulkan kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, untuk menghapuskan sistem zonasi dalam penerimaan siswa tersebut.

Permintaan tersebut disampaikan oleh Gibran dalam sambutannya pada acara Pembukaan Tanwir I Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah pada Kamis (21/11/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Gibran mengungkapkan bahwa dalam rapat koordinasi dengan para kepala dinas pendidikan, ia telah menekankan pentingnya memprioritaskan perbaikan dalam sektor pendidikan di Indonesia. Gibran menegaskan bahwa pendidikan merupakan faktor kunci dalam mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.

Lebih lanjut, Gibran mengingatkan akan pentingnya memasukkan pelajaran seperti coding, programming, dan digital marketing dalam kurikulum pendidikan, agar generasi muda Indonesia tidak tertinggal dalam menghadapi perkembangan zaman.

Ia juga mengajak generasi muda untuk mendukung visi dan misi program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, yang mengedepankan pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan pemuda sebagai salah satu pilar utama menuju Indonesia Emas.

Berikut seperti apa plus minus sistem zonasi penerimaan siswa di Indonesia?

KELEBIHAN

Keadilan Geografis

Setiap Daerah/Wilayah Punya Akses Merata terhadap Fasilitas Pendidikan & Cegah Konsentrasi Siswa di Sekolah Favorit

Redam Tekanan Kompetisi

Kurangi Tingkat Kompetisi Tinggi Perebutkan Kursi di Sekolah Dianggap Berkualitas/Unggulan

Perkuat Komunitas Lokal

Prioritaskan Siswa Tinggal Sekitar Wilayah Sekolah, sehingga Bangun Ikatan Kepemilikan/Kebersamaan/ Partisipasi Siswa, Orang Tua & Masyarakat

KEKURANGAN

Pilihan Sekolah Terbatas

Batasi Pilihan Sekolah bagi Siswa & Orang Tua Lantaran Tak Punya Opsi Pilih Sekolah di Luar Zona

Kualitas Sekolah Timpang

Terkadang Masih Terjadi Ketimpangan Kualitas Sekolah di Berbagai Zona

Potensi Manipulasi Alamat

Berisiko/Berpotensi Terjadi Manipulasi Alamat oleh Sejumlah Orang Tua/Siswa untuk Masuk Zona Sekolah diinginkan.

==================

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama