CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Pelaksanaan program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Kota Cimahi masih menghadapi sejumlah kendala.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Beberapa di antaranya adalah terbatasnya kapasitas anggaran, banyaknya usulan yang tidak memenuhi persyaratan, serta regulasi yang menghambat perluasan program.
Meski demikian, Pemerintah Kota Cimahi tetap berkomitmen melanjutkan program tersebut. Pada tahun 2025, pemkot menargetkan perbaikan sekitar 304 unit rumah dengan total anggaran yang diperkirakan mencapai Rp7,6 miliar.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, mengatakan bahwa pelaksanaan program ini tidak hanya melibatkan pemerintah, tetapi juga pengurus lingkungan seperti RT, RW, dan masyarakat sekitar untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
“Kami berharap bantuan ini dapat benar-benar bermanfaat bagi masyarakat penerima, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota keluarga yang tinggal di dalamnya,” ujar Ngatiyana pada media, Rabu (10/9/25).
Ngatiyana menambahkan, program Rutilahu masih menjadi prioritas pembangunan di tingkat nasional, provinsi, maupun daerah.
“Oleh karena itu, melalui Dinas Perumahan dan Permukiman, kami berkomitmen untuk terus melaksanakan program ini, mengingat masih terdapat lebih dari 12.000 unit rumah tidak layak huni di Kota Cimahi,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan hunian yang sehat, aman, dan nyaman.
“Dengan rumah yang layak, kami berharap akan lahir generasi-generasi berkualitas sebagai penerus bangsa,” tutup Ngatiyana. (Bzo)