Pembatasan Penjualan Chip AI dari AS, Picu Kreatifitas Pabrikan China

Pembatasan penjualan chip AI dari Amerika ke China karena alasan keamanan. (foto, ilustrasi)

NyaringIndonesia.com – Pembatasan dan larangan penjualan chip artificial intelligence (AI) dari Amerika Serikat (AS) ke China, berdasarkan alasan keamanan, telah memicu langkah kreatif dari pabrik-pabrik di China.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Mereka mengubah ribuan GPU RTX 4090 Gaming menjadi chip AI untuk memenuhi kebutuhan industri kecerdasan buatan (AI). Meskipun RTX 4090 dan chip AI telah dilarang dijual di China daratan, sebelumnya perusahaan-perusahaan China telah memesan dalam jumlah besar, menyebabkan penurunan ketersediaan dan kenaikan harga global.

Proses konversi melibatkan pembongkaran GPU, penggantian pendingin, dan desain PCB baru untuk kebutuhan server AI. GPU RTX 4090 yang dibongkar dijual kembali dengan harga sangat murah (sekitar USD 50) setelah komponen bernilai tinggi, seperti GPU model AD102 dan memori GDDR6X, dicabut dan diubah menjadi chip AI.

Perusahaan-perusahaan di China mengambil langkah kreatif ini untuk menghadapi ketatnya pembatasan penjualan chip AI dari AS.

Meskipun harga tinggi, GPU RTX 4090 dianggap sesuai untuk AI karena dukungan ekosistem perangkat lunak dan komitmen NVIDIA pada TensorRT dan TensorRT-LLM untuk Windows 11, yang diperlukan untuk pengembangan model pembelajaran AI.

Sementara itu, NVIDIA melaporkan pendapatan yang signifikan pada kuartal ketiga tahun 2023, terutama dari produk AI mereka.

Walau menghadapi pembatasan ekspor ke China, NVIDIA mengembangkan tiga chip AI baru khusus untuk pasar China (HGX H20, L20, dan L2) yang memenuhi pembatasan daya komputasi yang baru ditetapkan oleh pemerintah AS.

Meskipun perusahaan teknologi China seperti Baidu dan Huawei mulai merancang semikonduktor sendiri, NVIDIA optimistis chip AI mereka tetap diminati karena reputasi dan perangkat lunak AI yang kuat.

Berita Utama