Sementara pemindahan masif dijadwalkan akan dilakukan pada bulan September 2024, setelah upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79. Rencana ini mundur dari yang sebelumnya dijadwalkan pada bulan Juli 2024.
“Kemudian pada September 2024 dilanjutkan dengan pemindahan ASN secara lebih masif. Ada prioritas satu, dua, dan tiga, berapa jumlah eselon I-nya dan seterusnya, semua sudah ada datanya. Tinggal eksekusi saja,” papar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB) Abdullah Azwar Anas, saat ditemui usai menghadiri Halal Bihalal Keluarga Besar Kementerian PUPR di Jakarta, Selasa (16/4).
“Salah satunya, kemarin kami sudah ketemu Menteri PUPR yang memang akan pindah pertama bulan Juli 2024,” kata Anas, dalam Konferensi Pers.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa Penentuan pegawai ASN yang akan dipindahkan akan diatur secara teknis oleh masing-masing K/L yang terkait. Penentuan ini akan mempertimbangkan jumlah hunian yang tersedia dan kompetensi pegawai.
Selain itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur di IKN sebelum pemindahan ASN secara masif dilakukan. Hal ini termasuk memastikan pasokan air minum sudah tersedia dan terdistribusi dengan baik di kawasan IKN.
Guna memastikan kesiapan itu, Menteri Basuki mengatakan bahwa dirinya akan pergi ke IKN untuk melihat progres terakhir pembangunan pada pekan depan.
Dia berharap, sebelum IKN digunakan untuk upacara kemerdekaan, kebutuhan krusial, seperti air minum sudah harus masuk dan terdistribusi di kawasan IKN.
“Minggu depan saya mau ke IKN. Untuk melihat progres terakhir, supaya Juni targetnya untuk yang krusial, air minum harus udah masuk, supaya Juli sudah bisa dimanfatkan,” ujarnya.
