Dalam pertemuan yang berlangsung pada Sabtu ini, relawan dari berbagai kelompok, seperti Rebbana, Repalapa, FPRB Purbayani, Mancagahar, Balawista, dan Kopala Cisompet, berkumpul untuk bersilaturahmi dengan pihak Satpolairud.
Kasatpolairud Polres Garut, AKP. Anang Sonjaya, secara langsung menyambut kedatangan relawan dan mengapresiasi peran mereka dalam wilayah selatan Garut.
Dalam pertemuan tersebut, Anang Sonjaya berharap agar relawan PB Garut Selatan terus berkembang dan bisa berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sekaligus berkolaborasi dengan pihak berwenang untuk memajukan daerah ini.
Pertemuan ngopi bareng ini merupakan hasil dari sejumlah kolaborasi sebelumnya antara relawan dan pihak Satpolairud, terutama dalam konteks tugas kemanusiaan, pencarian pertolongan (SAR), dan pengurangan risiko bencana, seperti sosialisasi mitigasi dan baksos pembersihan sampah di pesisir pantai dan sungai.
Hasil pertemuan ini adalah terbentuknya kemitraan antara Polairud dan Forum Relawan PB Garut Selatan dengan fokus pada menjaga kelestarian serta pembinaan masyarakat di pesisir pantai dan perairan Garut Selatan.
Kasatpolairud juga menekankan pentingnya meningkatkan kesiapsiagaan dini terhadap pelanggaran hukum di wilayah perairan dan kelautan, seperti meracun ikan dan penyetruman ikan yang merusak ekologi perairan, serta penjarahan tumbuhan habitat pantai.
Selain itu, kesiapsiagaan terhadap penyalahgunaan narkoba dan miras yang dibawa oleh pengunjung dari kota juga menjadi perhatian utama.
Masyarakat di kawasan Pantai Santolo, khususnya, diundang untuk berpartisipasi dalam agenda rutin “Jum’at Curhat,” di mana mereka dapat berbicara dan berdiskusi sambil menikmati secangkir kopi bersama petugas Polairud.
Hal ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk berbagi keluhan, gagasan, dan memperkuat hubungan antara masyarakat dan pihak kepolisian.
Sihabudin, seorang relawan PB yang turut hadir dalam ngopi bareng ini, menyatakan bahwa Satpolairud Polres Garut bisa menjadi mentor dan pembina bagi relawan di wilayah selatan Garut.
Dia menyoroti pertumbuhan Forum Relawan PB yang telah berlangsung sejak 2019 dan melibatkan berbagai daerah di pesisir pantai, yang sering kali dihadapkan dengan ancaman bencana seperti banjir, longsor, gempa bumi, rob, dan tsunami.
Pembinaan langsung dari Polairud diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan dukungan institusi di wilayah pesisir selatan.
