CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Pemimpin yang baik harus bisa menjadi tauladan atau cermin bagi bawahan sekaligus masyarakat di sekelilingnya. Bukan hanya itu, dalam jiwa pemimpin harus melekat rasa cinta tanah air yang mendalam.
Hal tersebut disampaikan Habib DR.HC Muhamad Lutfi Bin Ali Yahya, usai meresmikan Masjid Al-Ittihad Pussenarmed, di Makopussenarmed, Kota Cimahi. Senin (30/05/2022).
“Sudah waktunya kita memajukan republik ini untuk generasi muda yang akan datang dengan memberikan tauladan seperti banyak yang di contohkan para pemimpin pendahulu kita, yang terbukti mampu menjawab tantangan umat dan bangsa ini,” ujarnya.
Untuk itu, ia mengimbau untuk memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan terhadap bangsa ini. Jangan selalu membawa khilafiah yang justru membuka peluang untuk memecah belah bangsa.
” Kelihatannya hal ini seperti sepele. Indonesia itu cantik, ganteng. Insha Alloh Indonesia banyak yang mau melamar. Tapi kita harus pandai menepis yang melamar, karena kita mampu,” tandasnya.
BACA JUGA: Dua Prajurit Pussenarmed Raih Medali di SEA Games Vietnam
Sementara, Danpussenarmed Kodiklatad Totok Imam Santoso mengaku setelah mendapatkan pencerahan dari Habib DR.HC Muhamad Lutfi Bin Ali Yahya, toleransi NKRI dan semagat militansi seluruh anggota Artileri Medan (Armed) untuk bekerja dengan baik.
Dikatakannya, tadi beliau juga mengingatkan selain harus bekerja secara profesional pihaknya juga harus dekat dengan masyarakat. Karena katanya, untuk menjaga keutuhan bangsa ini harus bekerjasama dan bergabung dengan seluruh kompenen bangsa.
” Untuk itu saya ucapkan terima kasih atas pengarahannya, saya dan seluruh jajaran mendoakan Habib agar senantiasa diberikan kesehatan, kelancaran serta selalu ada dalam lindungan Alloh SWT,” ucap Totok.
Diketahui, pada kegiatan yang tadi berlangsung selain meresmikan masjid, Habib dan Danpussenarmed juga berkesempatan memberikan santunan kepada 54 anak yatim. Selain itu, Habib Dr.HC Muhamad Lutfi Bin Ali Yahya juga menerima buku karangan Danpussenarmed yang berjudul “Mengurai Peluang dan Kendala Menuju Indonesia Unggul”.
