Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Pekalongan, Supriono, menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan jumlah eksportir di daerah tersebut.
Supriono menekankan bahwa bisnis ekspor tidak hanya terbatas pada perusahaan berskala besar, namun juga dapat dirintis oleh perseorangan dengan modal terbatas.
Saat ini, sebagian UMKM dan wirausaha pemula masih memasarkan produk ke luar negeri melalui pihak ketiga. Pemerintah Kota Pekalongan berusaha memberikan pelatihan ekspor untuk membekali mereka agar dapat melakukan ekspor secara mandiri.
“Peluang pasar ekspor terbuka lebar bagi pelaku UMKM sehingga potensi itu dapat dimanfaatkan oleh mereka,” ujar Supriono.
Pemerintah setempat telah menghadirkan praktisi ekspor dan pelaku usaha sukses untuk memberikan motivasi, wawasan, serta pengetahuan kepada pelaku UMKM.
Hal ini diharapkan dapat memotivasi mereka untuk merintis bisnis ekspor secara mandiri.
Saat ini, Pekalongan memiliki 28 orang eksportir yang aktif terutama di bidang batik, kerajinan tangan, dan produk lainnya.
Pemerintah setempat berupaya meningkatkan jumlah eksportir ini, mengingat banyak pelaku UMKM yang masih melakukan ekspor melalui perantara pihak ketiga.
