Helikopter H-225M tersebut diserahkan setelah melalui proses re-assembly di PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
Helikopter ini memiliki kemampuan mengangkut beban maksimal sebesar 11.200 Kilogram dengan external load, cocok untuk berbagai misi operasi angkutan udara.
Ditenagai oleh sepasang mesin turboshaft Makila 2A1 buatan Turbomeca dengan daya masing-masing 2.156 shp, Helikopter H-225M dapat mencapai kecepatan terbang maksimum hingga 324 km/jam dengan ketinggian terbang mencapai 5.343 meter atau 4110 kaki, serta jarak tempuh hingga 920 Kilometer.
Prabowo menyatakan bahwa penyerahan helikopter ini merupakan bagian dari upaya memperkuat pertahanan untuk melindungi negara dan rakyat, sesuai dengan mandat Undang-undang Dasar 1945.
Dia menekankan pentingnya memiliki pertahanan yang kuat bagi keselamatan, kekayaan, dan masa depan bangsa.
Menurut Prabowo, penyerahan helikopter ini tidak untuk menunjukkan kekuatan, tetapi untuk menjaga perdamaian dan kemerdekaan.
Dia menggarisbawahi bahwa memiliki kekuatan pertahanan yang kuat penting untuk menjaga kedaulatan suatu negara.
Helikopter H-225M menjadi bagian penting dari alat utama sistem persenjataan TNI AU dalam mendukung berbagai tugas, baik dalam Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Selain itu, Kementerian Pertahanan juga menyerahkan Simulator Helikopter H-225M yang ditempatkan di Lanud ATS.
