BANDUNG, Indonesia.com – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa agenda perubahan dan perbaikan yang telah direncanakan masih dapat dilaksanakan meskipun Partai Demokrat saat ini bergabung dalam koalisi pengusung Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!AHY tiba di Bandung bersama beberapa elit Partai Demokrat, termasuk adiknya, Edhie Baskoro Yudhoyono, serta Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga ikut terlibat aktif.
Dalam Dialog Rakyat perdana tahun 2024 tersebut, AHY menjelaskan bahwa selama kampanye di berbagai daerah, dia sering kali mendapatkan pertanyaan menarik terkait kelangsungan agenda perubahan dan perbaikan yang selama ini diusung.
Hal ini menjadi perhatian karena Partai Demokrat kini berada dalam koalisi Prabowo – Gibran, tanpa memiliki Calon Presiden atau Calon Wakil Presiden dari internal partai.
“Pertanyaannya adalah apakah agenda Demokrat dapat diperjuangkan tanpa adanya Capres atau Cawapres dari internal,” ujarnya. Pernyataan tersebut disampaikan pada Dialog Rakyat di Bandung pada Kamis (11/01).
AHY kemudian menegaskan bahwa perjuangan terhadap agenda tersebut masih tetap bisa dilakukan, dengan mencatat bahwa dialog dengan Prabowo telah berlangsung, dan Prabowo mendukung agenda perubahan dan perbaikan sambil melanjutkan hal-hal positif yang telah ada.
Menurut AHY, perjuangan ini merupakan bagian dari konsistensi Partai Demokrat, di mana agenda perubahan dan perbaikan yang telah dirumuskan menjadi jalan perjuangan.
Dalam kesempatan tersebut, AHY juga kembali menguraikan 14 program atau agenda besar partai, termasuk penciptaan lapangan kerja untuk milenial dan perempuan, pengelolaan dan peningkatan layanan BPJS, peningkatan gaji pegawai termasuk guru, TNI, dan Polri, serta dukungan untuk UMKM.
Selain itu, kontrol dan pembatasan utang pemerintah dan BUMN juga menjadi bagian dari agenda tersebut.
AHY menegaskan bahwa program-program ini bukanlah sekadar wacana, melainkan telah memiliki bukti implementasi, terutama selama masa pemerintahan SBY.
“Sekarang, 14 program ini bukanlah omong kosong, tetapi telah terbukti dilaksanakan pada masa lalu, pada pemerintahan SBY,” tegasnya.