Dilihat dari depan, bangunan ini memiliki atap berbentuk bundar dan lancip seperti pensil yang sudah di raut, memberikan kesan unik yang membuatnya mendapat julukan “Gedung Pensil”
Awalnya, gedung ini berfungsi sebagai kantor dan tempat usaha bagi agen Dunlop dan Minyak Pelumas Shell, yang dikenal sebagai Handel Mij. Groote dan Scholtz.
Lokasinya yang strategis di Simpang Lima, pusat aktivitas ekonomi dan komersial di Bandung, menjadikan gedung ini penting dalam sejarah perdagangan dan bisnis di masa lalu
Saat ini, bangunan bersejarah ini telah beralih fungsi dan digunakan oleh Danareksa, sebuah lembaga swasta yang bergerak dalam bidang keuangan.
Meskipun tampak dari luar masih mempertahankan ciri khasnya, gedung ini telah mengalami perubahan di bagian dalamnya, mengikuti perubahan fungsi dan kebutuhan zaman
Kepala Bagian Komunikasi Danareksa, Budi Santoso, mengungkapkan bahwa Gedung Pensil memiliki nilai sejarah yang penting bagi kota Bandung. “Gedung Pensil menjadi bagian dari sejarah perdagangan dan bisnis di Bandung. Kami berusaha menjaga dan merawat bangunan ini sebagai warisan bersejarah,” ujar Budi
Perubahan fungsi Gedung Pensil menjadi kantor Danareksa juga menunjukkan adaptasi bangunan bersejarah dengan perkembangan zaman.
Meskipun telah mengalami perubahan, nilai sejarahnya tetap dijaga dan dihargai oleh para pengguna dan pemangku kepentingan
Sebagai bagian dari warisan kota Bandung, Gedung Pensil mengingatkan kita akan kejayaan masa lalu dan peran penting kawasan Simpang Lima sebagai pusat aktivitas ekonomi.
Dengan tetap menjaga dan memanfaatkan bangunan bersejarah ini, kita dapat mempertahankan jejak bersejarah yang menjadi bagian dari identitas kota Bandung
Kisah sejarah Gedung Pensil yang terus bertahan dan beradaptasi dengan waktu menjadikan cerminan pentingnya pelestarian warisan sejarah dalam pembangunan.
