Erick Thohir menjelaskan bahwa mekanisme baru ini terinspirasi dari Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara (SIMBARA) yang telah berjalan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan transparansi dalam tata niaga dan pengelolaan timah.
Meskipun telah ada konsep yang disusun, Erick menyatakan bahwa dia belum dapat memberikan detail lebih lanjut karena keterlibatan kementerian lain yang perlu dibahas terlebih dahulu, terutama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam sektor pertambangan.
Erick menyebut bahwa konsep ini bisa diterapkan dalam waktu dekat untuk memperbaiki tata kelola timah, namun dia belum dapat menentukan target waktu pelaksanaannya karena masih menunggu persetujuan dari kementerian terkait lainnya.
Dia juga menyoroti dampak negatif dari penambangan ilegal, termasuk penurunan pendapatan bagi perusahaan dan negara.
Erick mengusulkan bahwa transparansi dalam pertambangan bisa menjadi solusi untuk mengurangi praktik ilegal tersebut, dengan mencatat produksi tambang, termasuk timah, menggunakan sistem seperti SIMBARA.
