Search
Close this search box.

Harga Minyak Mentah Melonjak di Atas US$90 per Barel

Minyak
Foto istimewa

Nyaringindonesia.com – Harga minyak mentah di pasar global mengalami kenaikan signifikan dan melampaui US$90 per barel. Kenaikan ini terjadi karena Arab Saudi, produsen OPEC+ terbesar, memutuskan untuk memperpanjang pemangkasan produksinya. Berikut rincian kenaikan harga minyak:

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

1. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November 2023 naik 1,17 persen, mencapai US$90,04 per barel di London ICE Futures Exchange. Ini adalah pertama kalinya sejak November 2022 minyak Brent mencapai level US$90 per barel.

2. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Oktober 2023 juga mengalami kenaikan sebesar 0,15 persen menjadi US$86,82 per barel di New York Mercantile Exchange.

Arab Saudi telah memutuskan untuk melanjutkan pemangkasan produksinya sebesar 1 juta barel per hari hingga Desember 2023, menjaga produksi sekitar 9 juta barel per hari, level terendah dalam beberapa tahun. Keputusan serupa juga diambil oleh Rusia, yang akan memperpanjang pemangkasan ekspor sebesar 300.000 barel per hari sampai akhir tahun.

Meskipun ada indikasi pasar minyak berada dalam kondisi overbought, kenaikan harga terus terjadi karena permintaan yang tinggi dan penurunan persediaan. Bahkan, kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi China belum mampu menghentikan reli harga minyak.

Selain itu, harga batu bara juga mengalami kenaikan, dengan kontrak berjangka ICE Newcastle untuk bulan September naik 2,52 persen dan kontrak Oktober naik 4,29 persen.

Kenaikan harga minyak dan batu bara ini menjadi perhatian penting dalam dinamika pasar energi global dan dapat memengaruhi ekonomi serta kebijakan energi di berbagai negara.

Berita Utama