Dengan inisiatif ini, PLN memastikan bahwa pengguna kendaraan listrik yang mengisi daya di SPKLU dapat menikmati transportasi tanpa emisi yang berkontribusi positif terhadap lingkungan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan pentingnya inisiatif ini dalam mendukung infrastruktur bebas emisi di sektor transportasi.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat tidak perlu ragu untuk beralih ke kendaraan listrik karena sumber listrik yang kami sediakan sudah berasal dari pembangkit listrik yang ramah lingkungan,” kata Darmawan.
REC sendiri adalah produk inovatif dari PLN yang memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang telah diakui secara internasional.
Sebagai informasi, lebih dari 300 perusahaan di Indonesia telah memanfaatkan layanan REC dari PLN.
PLN berkomitmen untuk memperluas akses dan opsi pengadaan EBT yang terjangkau bagi para _’corporate buyer’._ Dengan adanya REC, perusahaan dan pelanggan lainnya kini dapat dengan mudah memenuhi standar internasional terkait penggunaan energi bersih.
Darmawan juga menambahkan bahwa PLN telah memproyeksikan pemakaian listrik hingga akhir 2023 sebesar 2.304 MWh untuk mendukung transisi dari kendaraan berbasis fosil ke kendaraan listrik.
Langkah ini sejalan dengan upaya PLN dalam membangun kolaborasi dan meningkatkan jumlah SPKLU di seluruh Indonesia,
yang diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik demi masa depan yang lebih hijau.
